Bagi yang profesinya familiar dengan yang namanya berbicara di depan umum, biasa adzan di masjid sebagai muadzin, biasa berkhotbah, biasa nyanyi-nyanyi di panggung maupun di tempat karaoke, biasa jadi pedagang obat keliling, biasa jadi pemandu wisata, biasa jadi tukang demo, biasa siaran di radio, dan biasa jadi apa-apa aja yang berhubungan dengan berbicara di depan umum pasti tahu benda berbentuk kayak ice-cream yang enak dimakan sama bungkus-bungkusnya itu.
Enaaaaak ya ice-creamny kyknya.. hmmmm,.
apalagi yang ini.......
Hha, kembali ke topik sebenarnya yang membicarakan tentang benda mirip Ice-cream cone ini, ya pasti dah bisa ditebak kalo benda yang saya maksud adalah:
Yap, microphone alias mic, alias halo-halo(orang jawa dulu biasa menyebutnya gitu) merupakan benda yang dah ga asing lagi di mata dunia, di mana-mana pasti ada mic, dari yang sekecil upil (katanya punya nama fiber optic microphone), sampe yang segede kudanil ada (dapat dipastikan ini emaknya microphone yang namanya macrophone). hha.
Keberadaan mic ini memang sangat penting dan vital adanya, coba deh kalo ga ada benda satu ini, pak presiden Ice-BeYe pasti ngomgong perlu tereak-tereak ala suporter sepak bola gila, metal scream, ibu tiri kepada anaknya(di sinetron begitu biasanya).
Maka dengan adanya microphone ini seseorang yang diperlukan keberadaan suaranya di depan umum agar didengarkan oleh khalayak ramai dapat didengar jelas dan yang ngomong ga perlu tereak-tereak kesetanan. Berbicara dengan slow, santai, dan microphone bersama pasangan tak terpisahkannya sebuah speaker akan senantiasa membantu mengeraskan suara tersebut.
Namun, letak problem yang menjadi klimaks postingan ini ga membicarakan kegunaan microphone yang vital, secara membabi-buta, karena pasti dah pada tau(kata orang jepang "basi don"). Tetapi adalah:
Bagaimana kalo orang yang ga terbiasa megang mic(seperti saya) disuruh untuk memegang mic dan berbicara di depan umum??????, yah saya mengakui itu berat, padahal berat mic itu juga ga ada sekilo tapi berasa 5kg. Karena terbiasa megang yang bukan mic, ini disuruh megang yang namanya mic, sudah dapat dipastikan kalo tangan ini ga terbiasa menggenggam benda aneh yang rasanya baru kenal, tapi langsung main pegang-pegang.. hhaha, betapa aneh rasanya...... nervous mixed with strange feeling.........
Yah pada waktu itu ada eventterpaksa di kampus yang memaksa saya langsung megang-megang mic padahal belum sempet kenalan, dan tak disangka-sangka saya hanya sanggup memegang mic sambil berbicara hanya dalam waktu 4menit 22detik kalo ga salah inget... betapa 4menit yang berasa sejam... hhaha
Adakah di antara saudara-sudari yang tidak sengaja menjadi pembaca postingan aneh ini yang berpengalaman sama? atau malah lebih parah, langsung pingsan waktu megang mic?
Gambar dicomot dari:
thebsreport.wordpress.com
www.goodhousekeeping.com
www.bandweblogs.com
Enaaaaak ya ice-creamny kyknya.. hmmmm,.
apalagi yang ini.......
Hha, kembali ke topik sebenarnya yang membicarakan tentang benda mirip Ice-cream cone ini, ya pasti dah bisa ditebak kalo benda yang saya maksud adalah:
Yap, microphone alias mic, alias halo-halo(orang jawa dulu biasa menyebutnya gitu) merupakan benda yang dah ga asing lagi di mata dunia, di mana-mana pasti ada mic, dari yang sekecil upil (katanya punya nama fiber optic microphone), sampe yang segede kudanil ada (dapat dipastikan ini emaknya microphone yang namanya macrophone). hha.
Keberadaan mic ini memang sangat penting dan vital adanya, coba deh kalo ga ada benda satu ini, pak presiden Ice-BeYe pasti ngomgong perlu tereak-tereak ala suporter sepak bola gila, metal scream, ibu tiri kepada anaknya(di sinetron begitu biasanya).
Maka dengan adanya microphone ini seseorang yang diperlukan keberadaan suaranya di depan umum agar didengarkan oleh khalayak ramai dapat didengar jelas dan yang ngomong ga perlu tereak-tereak kesetanan. Berbicara dengan slow, santai, dan microphone bersama pasangan tak terpisahkannya sebuah speaker akan senantiasa membantu mengeraskan suara tersebut.
Namun, letak problem yang menjadi klimaks postingan ini ga membicarakan kegunaan microphone yang vital, secara membabi-buta, karena pasti dah pada tau(kata orang jepang "basi don"). Tetapi adalah:
Bagaimana kalo orang yang ga terbiasa megang mic(seperti saya) disuruh untuk memegang mic dan berbicara di depan umum??????, yah saya mengakui itu berat, padahal berat mic itu juga ga ada sekilo tapi berasa 5kg. Karena terbiasa megang yang bukan mic, ini disuruh megang yang namanya mic, sudah dapat dipastikan kalo tangan ini ga terbiasa menggenggam benda aneh yang rasanya baru kenal, tapi langsung main pegang-pegang.. hhaha, betapa aneh rasanya...... nervous mixed with strange feeling.........
Yah pada waktu itu ada event
Adakah di antara saudara-sudari yang tidak sengaja menjadi pembaca postingan aneh ini yang berpengalaman sama? atau malah lebih parah, langsung pingsan waktu megang mic?
Gambar dicomot dari:
thebsreport.wordpress.com
www.goodhousekeeping.com
www.bandweblogs.com
28 comentarios:
wahh kalo chika terbiasa ngomong di studio
tapi mic nya gx dipegang karena dah stand mic gitu hehee
grogi gx sih
karena gx ada yang liat kalo di radio heheee
Wah itu namanya gugup sob, he he he kalau pengalaman saya dikit beda bro, bukan karena gugupnya, tapi karena pertama kali say pegang mic angakt bicara di depan piblik, itu pas saya ketua pemuda, dan harus buka acara 17 an di panggung gede gitu.
Ada pak camat pula, eh sampai di depan panggung ( depan mic ) aku langsung buka dengan kata salam keras2, he he ternyata micnya masih mati....hi hi dan waktu itu micnya wireless itui saya belum bisa nyalain, ternyata tombolnya ada di bawah agak tersembunyi, he he he jadi malu gara2 gapmic (gagap mic ) he he
::Salam Hangat::
::salam::
Satu lagi bro..kalau pegang mic pasti saya bilang "tes tes " he he :)
::salam hangat::
ya gan ane waktu awal-awal ngomong di depan umum suka ngegeter megang mic.....itu mic suka dipegang keras supaya gak ketahuan micnya ngegeter.....
kayaknya ane butuh jam terbang tinggi..supaya gak nerveos berbicara du hadapan org banyak....
klw saya sering disuruh megang mic, tapi gak boleh bersuara di atas mic itu.... suara saya ancur :D ....cukup megang saja setelah itu serahkan pada ahlinya.....
hahaah sama2 demam mixer eh salah mixrophone..
tapi awalnya mah grogi waktu bicara didepan penonton tpi ketika udah selesai bicara kok jadi nagih..napa kok cuma dikit bicaranya didepan...ya itulah mic..padahal gak segarang densus 88 tapi udah bikin grogi
hahaha.. untungnya saya udah biasa ya diri di depan umum (baca: diri di bis) :p jadi gak aneh sih kalo megang mic di depan
pernah nervous juga waktu pertama pegang mix adalah lomba pidato... jadi lupa apa yang mau dibilang, haha :D
saya juga orangnya grogian mas, sama lah pokoknya mah. takut ngomong didepan umum
megang mic pastinya tes tes di coba satu dua tes tes dicoba
nek megang *** kekuatannya seberapa kuatnya ya
walah takkirain kontes pegang mic... kalo umumnya orang pake mic diawalin 'tes 1 2 3'
kalo ane 'bakso, bakso .. ' he he
saya penyiar lho.. hehe.. <<narsis mode on
micnya dipegang suaranya malah ga keluar dari mulut...
wah kalau ditanya seberapa kuat ... heee terkadang grogi ... mic aja bisa terasa berat ... kalau lagi grogi .. ihhhh ... atut ...
Wah pasti itu sangat nervoues sekali yah mas.
hahahhaa.
kunjungan balik nie gan :)
waktu pertama kali ya memang seperti itu. tapi, kalau sudah terbiasa, sangat ringan, melebihi kata "ringan" hehehe....
aku ga bisa megang moc male denger suara sendiri hehe
stiap d sru ngomong mke mic kta" yg udh d siapin ilamh gto ajha
Kalau saya lebih parah lagi, cuma setengah menit....
Itupun cuma disuruh megangin doang, gara-gara si empunya mic mau nyalain rokok....
Hahahahaa....
ternyata ada hal yang unik dari cara pegang mic. .hehe. .keren. .
wah, kita sama gan. biasa disebut demam panggung bukan?
memang pada awal itu pasti gugup.. tapi arfi dulu kan pernah diajak siaran gitu.. jadi pegang mik jadi gak gugup dehh,, tapi kalo ngomong masih celometan. hehe
pasti dah,perasaan nerves ada,apalagi didepan umum pasti dah kringat kluar semua
follow sukses sob
Pada awalnya biasalah Mas, semuanya mengalami "demam panggung", nanti kalau sudah terbiasa, pasti akan gampang sekali menggunakannya.
Hi...hi....hi...
kebetulan kalau megang mic sudah biasa, jadi nggak kagok ato shock pada saat mentas ech...naik podium untuk berpidato seperti presiden Soekarno, tapi kalau disuruh nyanyi....ach...ampuuunnnn.
Kalau Bli Putu demam panggung pertama kali, saya malah belum pernah dibayar karena megang mic diatas panggung :(
haha, lucu banget siy ceritamu, aku senyum2 sendiri di sini. kalo aku pertama kali pegang mic saat kelas 2 SD, disuruh nyanyi pula, tapi PD aja.. namanya juga anak2..
Post a Comment
thx for all the comments.... :'']